RESENSI BUKU " Layar Terkembang "
Layar Terkembang
Judul buku :
Layar Terkembang
Pengarang :
St. Takdir Alisjahbana
Penerbit :
Balai Pustaka
Jumlah halaman : 166 halaman
Tahun terbit : 2004
Kota terbit :
Jakarta
Novel yang berjudul Layar Terkembang ini
adalah sebuah novel karya St. Takdir Alisjahbana. Novel ini menceritakan
tentang perjuangan hidup dari dua orang gadis bersaudara yang berbeda sifatnya
dan juga kepribadiannya.
Gadis berdua itu adik dan kakak. Tuti yang
tertua di antara 2 saudara itu, telah 25 tahun usianya, sedang adiknya Maria
baru 20 tahun. Mereka anak Raden. Maria masih murid H. B. S. Carpentier
Alting Stichting dan Tuti menjadi guru pada sekolah H. I. S. Arjuna di Petojo.
Tuti bukan seorang yang mudah kagum, yang mudah heran melihat sesuatu.
Keinsyafan akan harga dirinya amat besar. Sebaliknya Maria seorang yang mudah
kagum.
Yusuf adalah putra Demang Munaf di
Martapura, Sumatra Selatan. Telah hampir 5 tahun ia belajar pada sekolah Tabib
Tinggi.Perkenalan Yusuf dengan Tuti dan Maria meninggalkan jejak yang
dalam di kalbunya. Yang seorang agak pendiam dan tertutup rupanya, tetapi
segala ucapannya teliti, dan yang seorang lagi suka tertawa, lekas tertawa
gelisah, penggerak. Tetapi yang menarik hatinya ialah Maria. Suatu hari mereka
duduk berdua di atas batu besar hitam kehijau-hijauan. Mereka berdua
bercakap-cakap. Tiba-tiba Yusuf mengungkapkan cintanya kepada Maria. Dan Yusuf
menjadi kekasih Maria.
Pada suatu tempat yang berumput, tempat
sebatang pohon menjorok ke tengah, mereka duduk makan-makan dan bercakap-cakap
berdua. Yusuf ingin pulang ke rumah Gelanggang di Sumatra dan ia ingin mengajak
Maria ke Sumatra.
Pada
suatu saat Maria terbaring sakit di tempat tidur dalam kamarya. Demam malaria 10 hari amat mengurus dan
memucat mukanya. Sekarang ia pun masih belum sembuh, tetapi karena panasnya
sedang menurun, dapatlah ia terlelap sebentar. Sedangkan kakaknya Tuti
menjadinya adiknya yang sakit itu. Tiba-tiba Tuti terkejut mendengar Maria
batuk dan melihat adiknya itu muntah mengeluarkan darah dari mulutnya ke dalam
tempolong yang di pegang Yusuf. Tuti langsung memanggil bapaknya yang berdiri
di depan melihat ke jalan besar mengambil angin.Mereka langsung memanggil
dokter, Maria di periksanya dengan teliti ternyata Maria mendapat penyakit
batuk darah. Kemudian Maria dibawa ke CBZ.
Maria sudah 2 hari tinggal di CBZ. Penyakit
malarianya terang ditambah oleh penyakit batuk darah yang memecah ke luar.
Dokter menyarankan sebaik-baiknya Maria pergi ke Pacet, ke rumah TBC bagi
perempuan yang terletak di tengah pegunungan yang sejuk hawanya. Kemudian
mereka pergi ke Pacet.
Setelah lama berada di Pacet, dan Maria
belum sembuh-sembuh juga, perjuangan Maria terus berjalan seiring berjalannya
waktu. Dan akhirnya Maria menghembuskan nafas terakhirnya pada Januari 193 usia
22 tahun dan dimakamkan dipekuburan dekat Pacet.
Kelemahan dari novel ini yaitu terdapat
kata salah ketik contohnya hamper..
Anda sekarang membaca artikel RESENSI BUKU " Layar Terkembang " dengan alamat link https://inovstudy.blogspot.com/2021/06/resensi-buku-layar-terkembang.html
EmoticonEmoticon